Sunday, December 27, 2009

CERPEN: NALURI, AWAL KEHANCURAN PRIA

Aku mempunyai sebuah cerita. Cerita tentang perjalanan hidup seorang laki-laki yang dilahirkan di keluarga yang sangat miskin. Satu keluarga yang tinggal di daerah Manggarai. Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ayah dan ibunya sangat sayang padanya karena ia adalah anak yang pintar dan rajin.

Mengetahui penghasilan kedua orang tuanya tidak banyak mencukupi kebutuhan keluarga, ia mencari akal untuk membantu meringankan beban keluarga. Saat itu ia masih kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah pulang sekolah ia berjualan koran untuk mencari uang. Kegiatan itu berlangsung hingga ia berhasil lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mendapatkan beasiswa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kedua orang tuanya makin sayang kepadanya karena anak pertama mereka menjadi orang yang berhasil dan banyak membantu keuangan keluarga.

Setelah lulus kuliah dan berhasil mendapatkan gelar Insinyur, ia pun bekerja pada sebuah perusahaan konstruksi swasta ternama di Jakarta. Kehidupannya mulai banyak berubah pada masa ini. Berbagai proyek telah ia kerjakan dengan baik. Mulai dari rumah, bangunan ibadah, apartemen, hotel dan gedung-gedung pencakar langit di berbagai daerah, semua berhasil dirancang dan dibangunnya dengan baik. Hal ini menyebabkan ia yang masih berumur tiga puluh tahunan menjadi pengusaha muda yang sukses. Uang pun telah banyak ia dapatkan. Ia menjadi seseorang yang kaya raya.

Kedua orang tuanya telah ia berangkatkan ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji bersama-sama dengan dirinya. Setelah kembali ke Indonesia, ia memfokuskan dirinya untuk mencari pendamping hidup. Banyak sekali wanita yang tertarik pada dirinya. Seorang pengusaha muda yang kaya raya. Tubuh tinggi dan tegap, wajah lumayan tampan, dan kulit sawo matang. Semua yang ada pada dirinya membuat wanita tergila-gila.

Akhirnya ia menentukan pilihan pada seorang wanita berumur dua puluh delapan tahun asal Bandung. Wanita ini bernama Sumiati. Sumiati adalah anak orang paling kaya di daerahnya. Wajahnya cantik, tinggi badannya sedang-sedang saja dan kulitnya putih. Mereka menikah di Bandung dan ia menetap di sana bersama istrinya.

Setiap bulan kedua orang tuanya di Manggarai Jakarta selalu mendapatkan kiriman uang darinya. Mereka berpisah sekitar empat tahun. Ia ke Jakarta dan menjumpai kedua orang tua dan adik-adiknya sebulan sekali. Sampai pada suatu saat ia mendapat proyek bekerja di Jakarta dan memutuskan untuk tinggal sementara di Jakarta. Istrinya ia tinggalkan di Bandung untuk sementara waktu. Ia mengunjungi istrinya setiap satu minggu sekali.

Kesuksesan, ketampanan, kekayaan dan karisma yang dimilikinya membuat ia selalu di puja-puja wanita. Hingga pada suatu saat dirinya tergoda oleh seorang wanita berdarah Betawi Arab bernama Nina. Cantik, putih, bersih, tinggi dan langsing. Nina sangat mencintainya, begitu juga dirinya. Awalnya mereka dekat karena alasan bisnis, namun lama kelamaan benih cinta mulai bersemi di antara mereka. Pada akhirnya mereka menikah. Sebenarnya Nina sudah mengetahui bahwa lelaki yang dicintainya sudah memiliki istri, namun baginya hal itu tak menjadi masalah.

Sumiati yang akhirnya mengetahui hal itu, marah besar. Ia dan suaminya kemudian pisah rumah lalu bercerai. Pada saat itu Sumiati telah mempuyai tiga orang anak. Setelah mereka bercerai, suaminya memutuskan untuk tinggal di Jakarta bersama Nina. Sementara hak asuh anak-anaknya jatuh ditangannya.

Pada suatu waktu, pengusaha kaya itu mendapatkan proyek di Kalimantan. Ia kemudian bekerja di sana selama enam bulan. Ia kembali ke Jakarta sebulan sekali untuk bertemu keluarga dan istrinya. Di Kalimantan lagi-lagi dirinya tergoda pada seorang wanita. Wanita itu bernama Indah. Pada akhirnya ia juga menikahi wanita itu. Setelah menikah, ia membawa istrinya ikut pindah bersamanya ke Jakarta. Di Jakarta Indah dibelikan sebuah apartemen mewah. Sementara Nina belum mengetahui suaminya menikah lagi.

Kemudian ia mendapatkan proyek lagi di Bengkulu. Seperti biasa, ia mendapatkan seorang istri lagi di sana. Perempuan itu bernama Tika. Dirinya kini mempunyai tiga orang istri. Setelah menikah, ia membawa istrinya yang ke-tiga ke Jakarta dan membelikan istrinya itu sebuah rumah di Pondok Indah.

Tika ternyata bukan wanita yang mudah ditipu. Baru seminggu menikah ia sudah berhasil mengetahui bahwa suaminya telah beristri dua. Ia marah besar kemudian mencari tahu alamat apartemen Indah, istri kedua suaminya. Akhirnnya ia menemukan dan sampai di apartemen Indah. Dengan emosi Tika menceritakan kelakuan suaminya yang dianggapnya jahat. Mendengar hal itu Indah merasa sangat dibohongi oleh suaminya yang selalu berkelakuan manis apabila di depannya. Indah terkejut dan sangat sedih. Sedangkan Tika bertambah amarahnya.

Ternyata Tika juga mencari tahu alamat rumah Nina. Setelah mengetahui itu, ia dan Indah pergi ke rumah Nina. Setelah sampai di sana, mereka berdua melihat suaminya ada di sana. Kemarahan pun semakin besar. Keributan lalu muncul di rumah itu. Beribu-ribu cacian keluar dari mulut Tika dan Indah. Air mata menggenangi wajah Nina. Tak kuasa menahan rasa kecewa dan sakit hati yang menerpa. Indah meminta untuk diceraikan, begitu pula Tika. Setelah disetujui oleh sang suami, mereka bercerai. Hanya Nina yang tabah menerima keadaan dan masih setia menemani suaminya. Ia amat mencintai suaminya.

Si suami juga bertambah cinta kepada Nina. Akhirnya ia sadar bahwa ia sudah melakukan hal-hal yang sangat bodoh. Ia sudah berjanji kepada Nina dan juga dirinya sendiri bahwa ia tak akan pernah lagi mengulangi kesalahan yang sama. Mereka berdua pun kini mencoba untuk hidup dengan tenang dan melupakan masa lalu yang amat pahit itu.

Terlalu merasakan sedih yang merobek hati, Indah menjadi dendam kepada mantan suaminya. Masa depan Indah kini hancur. Karena hasutan-hasutan setan yang ada di dalam hatinya yang sedih dan dendam, Indah memutuskan untuk mengguna-guna mantan suaminya. Ia pergi ke tempat seorang dukun. Di sana ia meminta agar mantan suaminya dikenai guna-guna yang mematikan. Ia ingin mantan suaminya hilang dari dunia ini.

Setelah guna-guna itu dikirim, ternyata guna-guna itu meleset. Ninalah yang terkena guna-guna itu, bukan suaminya. Tak lama setelah itu Nina meninggal dunia. Suaminya amat bersedih. Istri yang ia cintai kini telah pergi untuk selama-lamanya. Habislah kini semua cintanya. Istri-istrinya pergi meniggalkannya. Ia sadar, dosa yang telah diperbuatnya amat besar. Kini ia sangat sedih. Untuk melupakan kesedihannya itu yang bisa dilakukannya hanyalah mabuk minuman keras. Setiap hari kerjanya hanya mabuk. Semua pekerjaan ia lalaikan hingga akhirnya ia bangkrut.

Habislah kini semua usaha untuk hidupnya. Dari miskin menjadi kaya dan memiliki segala-galanya, kini mejadi miskin kembali, bahkan lebih miskin. Sekarang yag bisa dilakukannya hanyalah menangis. Ia hanya sesekali tertawa setiap harinya. Ia tertawa hanya pada saat suster rumah sakit jiwa di kawasan Grogol itu datang memberikannya obat untuk diminum. Sungguh malang nasibnya. Nasib pamanku Ir. H. Enda Barkoui.

1 comment:

  1. Casino Review: The most trusted casino - JTM Hub
    Casino Rewards · 안성 출장샵 1. Casino Rewards. 안동 출장마사지 Casino 안양 출장안마 Rewards 상주 출장마사지 · 2. Casino Rewards. Casino Rewards · 3. Rewards Rewards 성남 출장마사지 · 4. Casino Rewards · 5. Casino Rewards. Rating: 5 · ‎Review by JT Hub

    ReplyDelete